TULUNGAGUNG–21 Juli 2023. Kelompok 500 MMD Universitas Brawijaya 2023 melakukan kegiatan pelatihan pengolahan sambal ikan asap dan pisang mustofa di balai Desa Keboireng bersama dengan PKK Desa Keboireng. Kegaiatan dilaksanakan pada minggu ke 3 kegiatan MMD UB dengan mengajak partisipasi aktif dari 13 orang ibu – ibu anggota PKK Desa Keboireng.
Kelompok MMD UB yang beranggotakan 11 orang mahasiswa, sebelumnya telah melaksanakan survey potensi komoditas unggul di Desa Keboireng yang merupakan desa dengan pertanian yang cukup besar dan berada di daerah pesisir pantai. Diketahui bahwasannya komoditas yang banyak diproduksi di Desa Keboireng adalah pisang dan juga ikan asap sebagai produksi unggulan dan sangat melimpah. Berlatar belakang potensi yang ada, mahasiswa Universitas Brawijaya mengembangkan olahan dari komoditas yang ada yaitu “Nyuuambel” dan “Banofa” yang merupakan olahan sambal ikan asap dan pisang mustofa.
Pemilihan olahan sambal ikan asap sendiri dikarenakan sambal merupakan salah satu “comfort food” yang banyak digemari oleh banyak orang dan pisang mustofa sebagai inovasi dari keripik pisang yang sudah banyak diproduksi. Dengan nama yang mudah diingat dan ear catching , “Nyuuambel” dan “Banofa” dapat menjadi produk unggulan serta oleh-oleh khas Desa Keboireng yang mudah diingan dan dapat meningkatkan perekonomian ibu-ibu PKK. Dengan bahan yang cenderung mudah didapat serta pengolahan yang mudah, pelatihan produk olahan ini dapat menarik minat serta partisipasi aktif dari ibu-ibu PKK.
Beberapa ibu-ibu PKK yang hadir juga aktif untuk terjun langsung dalam pengolahan produk dari ikan asap dan pisang ini salah satunya adalah owner dari Keripik GEBYAR. “Dari kegiatan yang sudah berjalan, ibu-ibu PKK sanagt antusias dan berpastisipasi aktif dalam kegiatan baik membantu pengolahan maupun bertanya seputar olahan ini.” tutur Dafa selaku penanggungjawab kegiatan. Kegiatan pelatihan ini sendiri harapannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Keboireng khususnya ibu – ibu PKK yang mayoritas berjualan di Pantai Gemah sebagai salah satu pusat ikan asap serta produsen keripik pisang.
Selain dengan pengolahan yang produk ini, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 500 MMD UB juga menawarkan model kemasan dan cara pengemasan untuk kedua produk olahan tersebut. Selain untuk meningkatkan nilai jual ikan asap dan pisang, produk ini juga menjadi produk yang dapat bersaing tidak hanya dalam skala lokal tetapi juga mampu meluas ke seluruh Indonesia. “Dengan adanya produk ini, kami sangat berharap dapat dikembangkan dan menjadi dasar untuk pengembangan usaha dari ibu – ibu PKK maupun UMKM masyarakat yang nantinya dapat menjadi ciri khas atau oleh – oleh khas yang unggul dari Desa Keboireng sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat.” tambah Dafa.
Dari hasil pengukuran yang dilakukan pun terjadi peningkatan ketertarikan ibu-ibu PKK dalam pengembangan usaha olahan sambal ikan asap “Nyuuambel” dan pisang mustofa “Banofa” ini. Produk olahan ini dapat menjadi salah satu usaha menjanjikan yang mana dengan adanya pelatihan ini, MMD UB Kelompok 500 dapat ikut serta dalam peningkatan perekonomian masyarakat. “Semoga dengan adanya pelatihan ini bisa menjadi inovasi dan bermanfaat bagi ibu – ibu PKK.” jelas Bu Lilis selaku ketua PKK Desa Keboireng.