Pelatihan Ikan Bakar Sambel Kobong: Satu Langkah KKN Unesa Memajukan Masyarakat Keboireng
TULUNGAGUNG—Selasa (14/07) Balai desa Keboireng tampak dipenuhi oleh ibu-ibu PKK dan mahasiswa berjas biru Unesa. Mahasiswa dan ibu-ibu PKK sedang berada dalam satu kesinambungan melaksanakan pelatihan demo memasak Ikan Bakar Sambel Kobong yang dipandu oleh Hanifa Ida Siama, Mahasiswa Jurusan Tata Boga Unesa. Perhelatan ini dilaksanakan dengan mendukung implementasi New Normal, maka segala kegiatan yang berlangsung mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Setiap peserta dan panitia diarahkan untuk mencuci tangan, mengecek suhu, dan menjaga jarak. KKN Unesa dan masyarakat desa Keboireng dipastikan ikut serta dalam mencegah penularan Covid-19 di desa Keboireng.
Sepanjang pelatihan, ibu-ibu PKK sangat antusias menyimak demo masak yang dijelaskan oleh Hanifa. Bahkan, beberapa peserta maju ke depan supaya dapat memelajari cara memasak ikan bakar dengan lebih jelas. Tidak mengherankan karena semua peserta demo memasak merupakan pedagang ikan bakar yang sebagian besar membuka rumah makan di Pantai Gemah.
Latar belakang profesi masyarakat Keboireng ini lah yang kemudian membuat KKN Unesa yang bersinggah di desa Keboireng memilih pelatihan memasak Ikan Bakar Sambel Kobong sebagai salah satu proyek kerjanya. Ikan Bakar Sambel Kobong dinilai unik dan memiliki potensi besar sebagai kuliner ikonis di pantai Gemah. Hal itu dapat ditilik dari namanya yang ear catching. Nama Ikan Bakar Sambel Kobong diambil dari cara penyajian ikan yang dalam keadaan kobong atau disajikan dengan asap yang masih mengebul. Gaya penyajian itu merupakan adaptasi dari penyajian kuliner luar negeri yang menggunakan hot plate dan sambal fushion dari Bontang, Kalimantan.
Selain namanya yang mudah diingat, Ikan Bakar Sambel Kobong juga memiliki bumbu dan teknik memasak yang unik dibandingkan dengan ikan bakar biasa lainnya. Jika ikan bakar biasa hanya menggunakan satu bumbu saja, Ikan Bakar Sambel Kobong menggunakan tiga bumbu berbeda. Mulai dari marinasi, bumbu olesan saat ikan dibakar, dan bumbu kecap campuran bumbu lain yang dioleskan saat ikan sudah matang. Selain itu, jika ikan biasa cenderung menggunakan sambel kecap atau sambel bacem, Ikan Bakar Bakar Sambel Kobong menggunakan sambel terasi yang di-gongso di tempat penyajiannya.
“Harapannya Ikan Bakar Sambel Kobong ini bisa menjadi kuliner ikonis di Pantai Gemah. Dikatakan ikonis karena dapat menjadi tujuan wisata yang sangat menjanjikan. Ibarat pergi ke Bali belum lengkap kalau tidak membeli pie susu, jadi kalau ke Gemah belum lengkap kalau tidak makan Ikan Bakar Sambel Kobong,” begitu ujar Hanifa.
Seakan tidak cukup dengan cita rasanya yang unik, Ikan Bakar Sambel Kobong juga memiliki teknik dan cara penyajian yang unik. Kuliner ini bisa dikatakan menjanjikan dan diharapkan dengan melalui pelatihan ini, KKN Unesa Keboireng dapat turut serta dalam memajukan kuliner di desa Keboireng.