Wingko Pisang, Olahan Jajanan Unik Tim KKN UNESA bersama PKK Siap Menjadi Ikon Makanan Khas Pantai Gemah

Oleh: Vera Amelia Hesawati

TULUNGAGUNG—Rabu, 8 Juli 2020. Kelompok KKN Padma Gayatri Universitas Negeri Surabaya baru saja memasuki minggu pertama sejak pelaksanaan pada 1 Juli 2020. Terdapat sedikit perbedaan dengan KKN tahun sebelumnya, KKN ditengah pandemi Covid-19 tahun ini dilaksanakan di daerah tempat asal mahasiswa, salah satunya di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kelompok KKN Padma Gayatri memiliki salah satu program kerja (Proker) yaitu demo masak wingko pisang bersama ibu-ibu PKK. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, tim KKN yang dipandu Hanifa seorang mahasiswi jurusan Tata Boga mengolah pisang menjadi wingko bersma PKK. Olahan wingko pisang ini terbilang unik, karena menggunakan campuran pisang tanduk yang sudah matang di dalamnya.

“demo masak wingko pisang ini dilaksanakan untuk mengangkat potensi sumber daya alam yang melimpah yaitu pisang tanduk. Karena disini olahan pisang tanduk yang berpotensi hanya keripik yang menggunakan pisang mentah, sedangkan pisang yang matang kebanyakan menjadi limbah jadi kita ingin berinovasi menggunakan limbah pisang tersebut menjadi makanan yang memiliki nilai jual pantas dan ikonik,” jelas Bela selaku ketua kelompok.

Banyaknya hasil alam berupa pisang tanduk di daerah pesisir Pantai Gemah dimanfaatkan mahasiswa untuk menjadikannya olahan khas dari Pantai Gemah, sehingga pada pelatihan tersebut mengajak ibu-ibu PKK yang mayoritas juga bekerja di Pantai Gemah.

Tujuan berikutnya adalah agar tidak ada lagi pisang tanduk matang yang terbuang sia-sia karena kurangnya edukasi dan inspirasi unrtuk pengolahan pisang.

“dengan inovasi yang berbeda namun memiliki nilai jual yang lebih dan dapat dipromosikan di pantai gemah sehingga dapat menjadi jajan khas yang ada di sana sehingga dapat menjadi produk unggulan UMKM masyarakat” pungkas Bela.

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?