Pemerintah Desa Keboireng menyabet gelar juara pada ajang lomba Desa/Kelurahan Tangguh Bencana tingkat Provinsi Jawa Timur tahun ini. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan secara simbolis diterima oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Gedung Negara Grahadi pada 12 Oktober 2019.

Lomba ini digelar untuk mengapresiasi desa-desa dan kelurahan yang berupaya mempersiapkan diri dan menjalankan mitigasi potensi bencana. Sejak beberapa bulan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur telah menyeleksi desa-desa yang turut berlomba.

Dimulai dengan administrasi tangguh bencana, desa-desa juga dievaluasi oleh tim penilai yang berkunjung langsung. Penilaian yang dilakukan meliputi kelembagaan terkait pengurangan resiko bencana, memeriksa berapa porsi anggaran yang dialokasikan desa dan kelurahan pengurangan risiko bencana.

Selain itu, tim juga melihat peran masyarakat dalam pengurangan resiko bencana, serta kelembagaan forum pengurangan bencana.

Salah satu titik tekan dalam seleksi desa adalah kemandirian setiap desa/kelurahan untuk menjadi Desa Tangguh Bencana. Artinya pembiayaan yang sepenuhnya menggunakan anggaran dana desa. BPBD bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Tulungagung melakukan pendampingan penuh.

Termasuk di dalam pendampingan adalah memetakan wilayah rawan bencana, area berpotensi terdampak, jumlah warga/KK di kawasan rawan bencana, jalur evakuasi, hingga serangkaian prosedur mitigasi dan penanganan pascabencana.

Lewat seleksi yang ketat, Desa Keboireng berhasil keluar sebagai juara menyisihkan desa-desa lainnya se-Provinsi Jawa Timur. Keboireng menyisihkan Desa Tambak Rejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan yang menjadi juara 2; Desa Tugu Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo sebagai juara 3; dan terakhir Desa Badetan Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik sebagai juara harapan 1.

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?